Pembakaran Pita Magnesium di Udara
Dasar
Teori :
·
Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan
zat baru dengan sifat-sifat yang baru. Perubahan kimia sering juga disebut
sebagai reaksi kimia.
·
Zat-zat yang bereaksi disebut pereaksi (reaktan). Zat
baru yang dihasilkan disebut hasil reaksi (produk)
·
Perubahan
yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antar atom reaktan
dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan
ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah
energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.
ü Reaksi kimia
yang disertai pengeluaran energi dan menyebabkan suhu di sekitarnya naik,
disebut reaksi eksoterm.
ü Reaksi kimia
yang memerlukan energi agar reaksi dapat berlangsung disebut reaksi endoterm.
·
Sifat kimia yaitu sifat yang berhubungan dengan
perubahan/reaksi kimia , antara lain kereaktifan, kestabilan, ionisasi, dan
keterbakaran.
·
Pada saat reaksi kimia berlangsung, akan muncul
beberapa peristiwa yang menjadi tanda-tanda bahwa suatu materi sedang mengalami
perubahan kimia. Tanda-tanda terjadinya reaksi kimia pada suatu materi dapat
diketahui dari:
ü Terbentuknya Gas
Hal ini
terjadi jika zat baru yang dihasilkan berbentuk gas sehingga menimbulkan
gelembung-gelembung gas yang seringkali memiliki bau yang khas.
ü Terjadi
perubahan warna. Hal ini biasa terjadi jika zat baru yang terbentuk mempunyai
warna yang berbeda dengan warna zat semula.
ü Terjadi
perubahan suhu. Pada setiap reaksi kimia berlangsung selalunya disertai dengan
penyerapan dan pelepasan energi panas (kalor). Jika suhu materi naik, maka
terjadi reaksi Eksoterm. Sedangkan jika suhu materi menurun maka terjadi reaksi
Endoterm.
ü Terjadi
Pembentukan Endapan
Ketika
mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang terbentuk
suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya.
Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat). Adanya gas dapat diketahui
dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau
busuk.
·
Jenis-jenis reaksi kimia :
ü Reaksi pembentukan
Kombinasi atau penambahan atau pembentukan atau sintesis adalah perubahan kimia di mana atom atau molekul dari dua atau lebih zat bergabung untuk membentuk molekul baru. Reaksi sintesis paling banyak terjadi dalam reaksi organik.
Kombinasi atau penambahan atau pembentukan atau sintesis adalah perubahan kimia di mana atom atau molekul dari dua atau lebih zat bergabung untuk membentuk molekul baru. Reaksi sintesis paling banyak terjadi dalam reaksi organik.
ü Reaksi penguraian
Reaksi kimia di mana molekul zat memecah untuk membentuk molekul sederhana dari dua atau lebih zat baru dikenal sebagai reaksi dekomposisi atau penguraian. Ketika suatu zat terurai karena panas disebut dekomposisi termal, sedangkan dekomposisi karena listrik, disebut dekomposisi elektrolit.
Reaksi kimia di mana molekul zat memecah untuk membentuk molekul sederhana dari dua atau lebih zat baru dikenal sebagai reaksi dekomposisi atau penguraian. Ketika suatu zat terurai karena panas disebut dekomposisi termal, sedangkan dekomposisi karena listrik, disebut dekomposisi elektrolit.
ü Reaksi substitusi
Reaksi substitusi atau perpindahan adalah perubahan kimia di mana atom dari satu unsur menggantikan atom unsur lain dari molekul senyawa. Unsur yang lebih reaktif menggantikan unsur-unsur yang lain. Unsur yang mempunyai elektropositif yang lebih tinggi menggantikan unsur yang mempunyai elektropositif lebih rendah.
Reaksi substitusi atau perpindahan adalah perubahan kimia di mana atom dari satu unsur menggantikan atom unsur lain dari molekul senyawa. Unsur yang lebih reaktif menggantikan unsur-unsur yang lain. Unsur yang mempunyai elektropositif yang lebih tinggi menggantikan unsur yang mempunyai elektropositif lebih rendah.
ü Reaksi substitusi ganda
Hampir sama dengan reaksi substitusi. Reaksi substitusi ganda adalah reaksi di mana ion positif dan negatif dari dua zat dalam larutan saling dipertukarkan.
Hampir sama dengan reaksi substitusi. Reaksi substitusi ganda adalah reaksi di mana ion positif dan negatif dari dua zat dalam larutan saling dipertukarkan.
ü Reaksi redoks (okidasi dan reduksi)
Pada setiap reaksi redoks, oksidasi dan reduksi terjadi secara bersamaan (simultan). Tidak pernah terjadi zat melepaskan elektron tanpa ada zat lain yang menerimanya. Hal ini disebabkan karena elektron tidak pernah ditemukan sebagai pereaksi atau produk dalam setiap perubahan kimia atau reaksi kimia. Dari sini juga dapat disimpulkan bahwa jumlah total elektron yang diperoleh sama dengan jumlah total elektron yang dilepaskan. Reaksi oksidasi merupakan reaksi yang menyebabkan naiknya bilangan oksidasi. Sebaliknya reaksi reduksi merupakan reaksi yang menyebabkan turunnya bilangan oksidasi.
Pada setiap reaksi redoks, oksidasi dan reduksi terjadi secara bersamaan (simultan). Tidak pernah terjadi zat melepaskan elektron tanpa ada zat lain yang menerimanya. Hal ini disebabkan karena elektron tidak pernah ditemukan sebagai pereaksi atau produk dalam setiap perubahan kimia atau reaksi kimia. Dari sini juga dapat disimpulkan bahwa jumlah total elektron yang diperoleh sama dengan jumlah total elektron yang dilepaskan. Reaksi oksidasi merupakan reaksi yang menyebabkan naiknya bilangan oksidasi. Sebaliknya reaksi reduksi merupakan reaksi yang menyebabkan turunnya bilangan oksidasi.
·
Menentukan persamaan reaksi kimia
Persamaan
reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan
hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing. Persamaan reaksi yang
sempurna disebut juga persamaan reaksi yang telah setara. Syarat-syarat
persamaan reaksi setara sebagai berikut:
ü Jenis
unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
ü Jumlah
masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama (memenuhi hukum
kekekalan massa).
ü Perbandingan
koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang berwujud gas
perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu dan
tekanannya sama).
ü Pereaksi dan
hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.
ü Wujud
zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus
kimia. Untuk membuat persamaan reaksi menjadi setara diperbolehkan mengubah
jumlah rumus kimia (jumlah molekul atau satuan rumus), tetapi tidak boleh
mengubah rumus kimia zat-zat yang terlibat persamaan reaksi. Jumlah satuan
rumus kimia disebut koefisien.
Selain
menggambarkan rumus kimia, persamaan reaksi yang sempurna juga menunjukkan
wujud zat yang terlibat dalam reaksi. Wujud zat dalam persamaan reaksi
disingkat dengan:
(s)
: solid (zat
padat)
(l )
: liquid (zat cair)
(aq)
: aqueous
(larutan dalam air)
(g)
: gas
Alat
dan Bahan :
Alat
|
Bahan
|
Penjepit
Kayu
|
Pita
Magnesium (Mg)
|
Bunsen
|
|
Korek
Api
|
Langkah
Kerja :
1. Menjepit pita magnesium
dengan penjepit kayu
2. Membakar pita magnesium pada
nyala api bunsen hingga terjadi reaksi
3. Melihat perubahan yang
terjadi pada pita magnesium
4. Menulis hasil pengamatan
Hasil
Pengamatan :
No
|
Hal
Yang Diamati
|
Hasil
Pengamatan
|
|
1
|
Warna pita magnesium
|
Sebelum dibakar
|
Abu-Abu
|
Sesudah dibakar
|
Abu-abu keputihan
|
||
2
|
Bentuk pita magnesium
|
Sebelum dibakar
|
Padat batangan
|
Sesudah dibakar
|
Abu / Serbuk
|
||
3
|
Reaksi yang terjadi pada
pita magnesium
|
Saat dibakar
|
Nyala terang / kilauan putih
yang menyilaukan mata
|
Analisa
Data :




Mg (s) + O2 (g) -> MgO(s)
2Mg (s) + O2 (g) -> 2MgO(s) (setara)
Abu-abu Tidak berwarna Abu berwarna putih
Reduktor : Mg
Oksidator : O2
Reaksi kimia
ini memiliki ciri-ciri yaitu terjadi perubahan warna sebelum dan setelah pita
magnesium dibakar. Selain itu, terdapat kilatan cahaya saat pita magnesium
dibakar
Kesimpulan
Pada
suhu tinggi (diatas suhu kamar) logam magnesium bereaksi dengan oksigen dan
memancarkan cahaya putih terang.
Daftar
Pustaka
Komentar
Posting Komentar